Senin, 06 November 2017

Menanam Kurma

Panduan Menanam Kurma Tropis – Penanaman Kurma, Perawatan Kurma, dan Pembuahan Kurma

Diposting pada 27 May 2017 oleh Fatkhul 
Panduan Menanam Kurma Tropis – Beberapa tahun ini banyak masyarakat Indonesia yang melirik budidaya kurma, baik skala halaman maupun perkebunan. Indonesia optimis berhasil akan budidaya buah yang satu ini dikarenakan kabar yang diterima dari negara yang memiliki kesamaan iklim dan kondisi alam dengan Indonesia yaitu Thailand. Di Thailand banyak perkebunan kurma yang sudah berhasil salah satunya di Provinsi Nakhonrtachasima. Di lahan 9,6 hektar tertanam 2.200 pohon kurma beragam umur. Pada musim panen 2015, menuai 10 ton kurma segar dari 104 pohon betina berumur 3 tahun. Petani di Nakhonratchasima itu menjual buah segar itu 500 baht setara Rp200.000 per kilogram dengan pendapatannya Rp2-miliar.
Nilai yang sungguh fantastis untuk perkebunan buah. Selain beberapa pekebun di Thailand yang sudah berhasil mengebunkan kurma, faktor kebutuhan masyarakat Indonesia akan buah kurma juga relatif tinggi, dan cenderung meningkat dari tahun ketahun. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2015, menunjukkan nilai impor kurma mencapai 9,99-juta kg senilai US$ 13,18 juta atau sekitar Rp171-miliar. Nilai itu cenderung meningkat setiap tahun. Jika Indonesia bisa memproduksi kurma sendiri, maka hal itu bisa menekan import buah kurma yang setiap tahun meningkat.
Memang bisa dikatakan Indonesia tertinggal dengan negara Thailand dalam membudidayakan pohon kurma ini. Namun akan semakin tertinggal jika kita tidak berani memulainya. Keputusan yang sangat tepat jika kitam memulai membudidayakan pohon kurma meski hanya satu – dua pohon. Sebelum memulai membudidayakannya, hal yang perlu diperhatikan diantaranya adalah
I. Perbedaan kurma tropis dan gurun
II. Cara penanaman kurma yang benar
III. Perawatan pohon kurma
IV. Pembuahan pohon kurma
Empat poin tersebut yang akan kita sampaikan dalam e-book ini. Semoga bisa memberikan tambahan wawasan kepada pembaca.

I. Perbedaan Kurma Tropis dan Kurma Gurun

Mungkin beberapa kali kita mendengar Kurma Tropis, apakah perbedaan dengan Kurma Gurun? Mungkin ada yang beranggapan bahwa kurma tropis merupakan kurma yang hanya bisa hidup dan berbuah di daerah tropis. Begitu sebaliknya kurma gurun merupakan jenis kurma yang hanya bisa hidup didaerah padang pasir.
Sebenarnya kurma tropis bisa hidup dan berbuah didaerah gurun, begitu pula sebaliknya. Meski dengan waktu berbuah dan kwalitas yang berbeda. Disebut kurma tropis karena jenis tersebut cocok untuk dibudidayakan di daerah Tropis, beberapa daantaranya yaitu Kurma Kolak One (KL-1) dan Kurma Barhee. Jenis kurma ini cocok untuk ditanam didaerah tropis karena buah kurma yang dihasilkan sudah bisa dikonsumsi (berasa manis) saat fase halal atau buah segar. Kita tahu bahwa ada 3 fase pemanenan buah kurma, yaitu fase khalal (segar), ruthab (matang penuh), dan tamar (semi kering atau kering).
Panen kurma sebaiknya dilakukan sebelum musim hujan tiba, tujuannya menghindari busuk buah dan rontok. Pekebun terancam gagal panen jika membiarkan buah mengering alami di pohon saat musim hujan. Kita tahu bahwa didaerah tropis seperti Indonesia panas lebih pendek dibandingkan daerah gurun seperti arab, irak, tuki dsb. Sehingga agar buah kurma bisa dikonsumsi dan tidak mengalami pembusukan dan kerontokan, petani harus menanen buah sebelum musim hujan tiba. Untuk itu menanam jenis kurma yang sudah enak ketika fase khalal seperti KL-1 dan Barhee adalah pilihan yang tepat. Namun jika menanam pohon kurma seperti jenis ajwa, khalas dan khunaizi didaerah tropis hal ini kurang tepat, karena jenis kurma tersebut kurang enak ketika dipanen saat fase khalal. Lebih tepat dibudidadayakan didaerah yang memiliki musim panas lebih lama, karena buah bisa bertahan bahkan sampai fase tamar, musim didaerah tersebut belum memasuki musim hujan.

II. Cara Menanam Kurma Yang Benar

Sebenarnya menanam bibit kurma tidak jauh berbeda dengan menanam bibit buah lainnya. Hal yang harus diperhatikan adalah jarak tanaman, kedalaman lubang dan langkah langkah penanaman.
A.Jarak Tanam
Jarak tanam pohon kurma yang ideal untuk skala perkebunan adalah 10m x 10m. Sedangkan untuk sakala kecil seperti dihalaman rumah atau pekarangan jarak tanam yang ideal adalah 8m x 8m (minimal 7m x 7m). Hal ini bertujuan agar dahan antar pohon kurma tidak berturukan satu sama lian. Selain itu buah yang dihasilkan tetap mendapatkan sinar matahari, tidak terhalang dahan pohon kurma lainnya. Jarak tanam skala perkebunan dan pekarangan berbeda karena biasanya penanaman pohon dikebun yang luas perlu adanya bantuan alat berat nantinya, baik untuk perawatan maupun pemanenan.
B.Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat dengan lebar 1m, panjang 1m dan kedalaman 60cm. Memang ukuran lubang cukup besar, namun fungsi dari lubang tersebut adalah agar area sekitar tanaman memilki ph tanah normal dan unsur hara tinggi. Karena nantinta lubang tanam tersebut diisi dengan campuran media tanam yang tepat dan memiliki unsur hara tinggi.
C.Langkah-langkah penanaman.
1. Siapkan lubang tanam dengan jarak tanam dan ukuran lubang tanam sesuai keterangan diatas.
2. Biarkan lubang tanam selama 1 minggu, biarkan terkena sinar matahari.
3. 1 minggu kemudian masukkan media tanam berupa campuran tanah, sekam dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1, yang penting porous atau mudah meresap air. Selain itu agar lebih maksimal, juga ditambah kapur dolomit untuk mengantisispasi jamur. Tutup lubang tanam tadi dengan media tanam sampai penuh.
4. Tanam bibit kurma yang sudah hilang dari stress (daun segar) didalam media tanam tadi. Yang perlu diperhatikan, jangan memasukkan bibit terlalu dalam. Sisakan sedikit akar (sekitar 5cm) ada diatas permukaan tanah. Jika akar terbenam seluruhnya bahkan sampai mencapai bonggol, kemungkinan akar bisa membusuk.
5. Lakukan penanaman saat sore hari sekitar jam 15.30 sekiranya sinar matahri tidak terasa panas menyengat.
6. Jika penanaman dilakukan saat musim panas, perhatikan apakah daun mampu menahan panas saat siang hari. Jika sekiranya daun terlihat lau dan warna pudar saat siang hari, maka alangkah baiknya berikan peneduh sederhana dari ranting ranting atau dahan pohon, untuk menghalang panas matahari saat siang hari.

III. Perawatan Pohon Kurma

Pohon kurma sebenarnya tidak membutuhkan perawatan yang rumit, minimal penyiraman maksimal 4 kali sehari, pemupukan setiap 4 bulan sekali, dan mengamati apakah keadaan pohon sehat. Sering dijumpai pohon kurma terserang jamur, hal ini bisa diatasi dengan menyemprotkan fungisida, selain itu juga amati apakah terkena serangan serangga, hal itu bisa diatasi dengan menyiramkan insektisida.
Namun untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan pohon cepat berbuah, perawatan yang maksimal bisa anda lakukan. Diantaranya yaitu:
A. Penyiraman
1. Pada tanaman berumur 1—6 bulan pascatanam, lakukan penyiraman setiap 2 hari. Sementara tanaman berumur 7—12 bulan disiram setiap 4 hari. Adapun pada tanaman dewasa, penyiraman dilakukan setiap pekan.
2. Penyiraman dilakukan pagi hari atau sore hari. Jika penyiraman dilakukan saat siang hari dan mengenai daun, dapat mengakibatkan daun terbakar.
3. Untuk hasil maksimal penyiraman dengan menambahkan bioaktivator setiap 2 pekan dengan konsentrasi 10 ml per 3 liter air. Ia lalu menyemprotkan satu liter larutan bioaktivator ke seluruh permukaan daun kurma. Selain itu ia juga menyiramkan 2 liter larutan bioaktivator atau pupuk cair ke tanah tempat tumbuh kurma.
4. Penyirman dilakukan saat musim kemarau, jika musim hujan maka penyiraman tidak harus dilakukan.
5. Sistem penyiraman bisa dengan irigasi tetes atau manual.
B. Perawatan
1. Saat pohon berusia 1-3 tahun dimana pohon masih dalam masa vegetatif (pertumbuhan) diberikan pupuk 1 kg pupuk NPK berkadar nitrogen tinggi dengan komposisi 20:7:7 dan 5 kg pupuk kandang sapi. Aplikasi itu rutin diberikan setiap 3 bulan hingga fase vegetatif tanaman selesai.
2. Saat pohon berusia 4 tahun dimana pohon sudah masuk masa generatif (pembuahan) diberikan 1 kg pupuk NPK dengan komposisi 0:15:15 dan 20 kg pupuk kandang sapi.
3. Setelah selesai panen pohon diberikan 80 kg pupuk kandang, berupa 50 kg pupuk kotoran ayam, dan 30 kg kotoran sapi per pohon kurma betina. Dan hanya 20 kg pupuk kotoran sapi untuk pohon kurma jantan.
4. Untuk penyemprotan fungisida dilakukan setiap 3 bulan sekali pada daun dan area tumbuh pohon. Hal ini dilakukan agar pohon terhindar dari jamur yang sangat cepat menyebar terutama didaerah lembab.
5. Untuk penyemprotan insektisida juga dilakukan setiap 3 bulan sekali. Bisa juga pemberian fungisida dan insectisida dilakukan bersamaan.

IV. Pembuahan Pohon Kurma

Pohon kurma jenis KL1 tergolong cepat berbuah, idealnya pohon berbuah saat berusia 3 tahun – 4 tahun dengan perawatan maksimal. Jika pohon tak kunjung berbuah anda bisa membuat racikan untuk merangsang buah yaitu pemberian nutrisi yang mengandung unsur Cl, Mn, Mo, Bo, Ca, asam amino, dan benzyl amino klorin dengan komposisi 12 : 10 : 12 : 10 : 10 : 20 : 6. Siramkan cairan tersebut di sekitar pangkal batang kurma. Namun jika terasa susah anda bisa menyiramkan obat perangsang buah yang tersedia dipasaran.
Kurma tergolong berumah dua yaitu hanya menghasilkan 1 jenis bunga saja. Bunga jantan atau betina. Penyerbukan alami terjadi bila terdapat pohon jantan dan betina di lokasi berdekatan. Selama ini di Indonesia kurma sulit berbuah karena kebanyakan ditanam tunggal sehingga penyerbukan tidak terjadi. Bila benar-benar pohon jantan dan betina dapat dirangsang, maka serbuk sari jantan dapat digunakan untuk menyerbuki putik betina. Ukuran, rasa, dan tekstur buah dapat lebih bagus seperti kurma di Timur Tengah dan Kalifornia. Dengan bantuan penyerbukan, satu pohon jantan dapat menyerbuki 100 pohon betina.
Meski demikian Pohon Kurma KL1 dapat berbuah di Indonesia mampu berbuah meski tanpa penyerbukan dari bunga jantan, namun hasil buahnya tidak layak konsumsi dan kecil seperti pelanggan kita yang ada di Kudus Jawa Tengah, karena pohon betina sudah berbunga dan mencari-cari bungan jantan untuk penyerbukan namun tidak ketemu akhirnya bunga tersebut terlanjur sudah menjadi buah.
1. Penyerbukan
Penyerbukan kurma tergolong mudah untuk melihat secara jelas bisa putar video dibawah ini:
2. Penyeleksian
Saat pohon baru berusia 4 tahun, tandan yang dipertahanakan cukup 5 tandan saja. Tandan yang sesak buah mengakibatkan ukuran buah kecil. Pilihlah tandan yang paling bagus dan sehat.
3. Pembungkusan
Langkah ini ditujuakan untuk melindungi buah dari hujan dan serangan burung, kelelawar, serta serangga. Serangan burung bisa mengakibatkan 50% buah rusak. Pekebun akan merugi sebab buah tidak layak jual. Bungkus tandan sebanyak 3 lapisan agar lebih aman, Lapis pertama berupa plastik tranparan untuk mencegah air hujan merembes ke dalam tandan. Sementara lapis kedua dan ketiga masing-masing berupa jaring plastik dan kertas berguna untuk melindungi buah dari serangan burung dan serangga.
4. Mengikat tandan
Ikat setiap tandan ke pelepah daun terdekat agar tandan tidak patah. Pohon kurma yang sehat dengan perawatan maksimal bobot setiap tandan mencapai 10 kg, jika tidak diikat tandan patah. Sangga tandan menggunakan kayu agar buah tidak menempel ke tanah. Harap mafhum, kurma tropis bersifat genjah. Pohon berbuah perdana pada umur 3 tahun. Sementara bobot tandan mencapai 10 kg. Tanpa penyangga, buah akan bersentuhan dengan permukaan tanah.

http://www.bibitbuahku.com/blog/panduan-menanam-kurma-tropis-penanaman-kurma-perawatan-kurma-dan-pembuahan-kurma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar